Powered By Blogger

Kamis, 27 November 2014

Manfaat Internet Bagi Pembelajaran PAI



Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran PAI.

 

Era globalisasi dewasa ini sedang mempengaruhi sosial budaya masyarakat Indonesiaumumnya, khususnya pendidikan Islam di sekolah-sekolah. Manusia tidak bisamenghindarkan diri dari proses globalisasi tersebut, apalagi jika ingin survive dan berjaya ditengah perkembangan dunia yang kian kompetitif di masa sekarang dan masa akan datang.Azyumardi Azra mengatakan, bahwa umat manusia tidak bisa menghindar dari perkembanganzaman termasuk perkembangan teknologi, tetapi mereka bisa menyelaraskan dan beradapdatasi dengan perkembangan tersebut tanpa menjauhkan diri dari norma-normaidiologi bangsa Indonesia. (Azyumardi Azra 1999: 43)Ini artinya, untuk memasuki perkembangan globalisasi dan teknologi yang marak dengan persaingan dan tantangan seseorang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut,dengan catatan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tidak meninggalkan idiologi kebangsaan dan idiologi Islam sebagai pegangan.
Perkembangan teknologi ini merupakan salah satu bentuk dari tuntutan internal bangsaIndonesia, dimana teknologi sudah menjadi bagian dari kebutuhan dalam pendidikan. Dantantangan eksternal global, yang secara riil menuntut bangsa Indonesia untuk menguasai sainsdan teknologi agar tidak ketinggalan dari negara-negara lainnya yang jauh lebih maju.Hal ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan masyarakat Indonesia untuk mewujudkanmanusia yang sejahtera lahir batin, yang menuntut penguasaan sains dan teknologi dalam perspektif etis dan panduan moral. Untuk mewujudkan ini, kita harus mampumengaplikasikan perkembangan teknologi dan sains tersebut dalam semua aspek termasuk dalam aspek pendidikan. Bentuk perkembangan teknologi ini adalah teknologi informasi dankomunikasi.Teknologi Informasi dan komunikasi ini pada dasarnya memberikan pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini berarti teknologi informasi dankomunikasi dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Teknogi informasi dan komunikasidalam dunia pendidikan merupakan salah satu bentuk inovasi yang dapat mempengaruhikeberhasilan dan meningkatkan kualitas pembelajaran disamping tujuan, pendidik, pesertadidik, kegiatan pembelajaran, bahan ajar, evaluasi dan suasana belajar.
Sejalan dengan hal itu, Ziauddin Sardar mengungkapkan bahwa pada saat ini informasi dengan cepat sudah menjadi komoditi primer dan sumber kekuatan bagi kehidupan manusia (Ziauddin Sardar 1998: 16). Ini berarti, teknologi informasi sudah menjadi instrumen atau alat yang sangat penting untuk mengendalikan sesuatu yang menjadi objek. Artinya, kemampuan menguasai teknologi informasi menjadikan faktor yang sangat menentukan bagi mereka yang akan menerapkan kekuasaan riil. Kemajuan teknologi merupakan gambaran atau wujud tingginya memberdayakan akal pikiran manusia yang mendorong munculnya ilmu pengetahuan, sehingga dengan ilmu pengetahuan inilah manusia mampu menghadapi tantangan di dunia ini.
Dalam al-Quran digambarkan oleh Allah SWT, bagaimana menghadapi perkembangan zaman secara global dengan menggunakan akal pikiran secara maksimal yang berbuah pada penciptaan dan pemanfaatan teknologi untuk kepentingan manusia, sehingga manusia mampu mengaplikasannya dalam kehidupan. Sebagaimana dalam Q.S. ar-Rahman, 55: 33.
Artinya: ”Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. Ayat di atas dengan jelas memberikan isyarat kepada umat manusia agar mampu menjelajah alam dengan menggunakan kekuatan. Kekuatan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah memiliki ilmu pengetahuan. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki umat manusia akan lebih leluasa dalam mengembangkan sains dan teknologi yang bisa dimanfaatkan dalam segala aspek kehidupan. (Departemen Agama 1990: 623)
Hal ini sangat erat hubungannya dengan tujuan pendidikan Nasional yang dituangkan dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi perserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang berdemokratif serta bertanggung jawab (SISDIKNAS 2003: 5)
Tujuan pendidikan Nasional yang telah dirumuskan di dalam UU di atas sejalan juga dengan tujuan pendidikan Islam, hal ini dapat dilihat dari hasil kongres pendidikan Islam se-dunia tahun 1980 di Islamabad, yang dikutip oleh Samsul Nizar tentang tujuan pendidikan Islam, yaitu:
Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia (peserta didik), secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasional, mempunyai perasaan dan indera. Karena itu, pendidikan hendaknya mencakup segenap perkembangan fitrah peserta didik, aspek spiritual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara individual maupun secara kolektif. Mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Islam adalah terletak pada perwujudan ketertundukan yang sempurna kepada Allah baik secara pribadi, komunitas maupun seluruh umat manusia (Samsul Nizar 2002: 37-38)
Memperhatikan tujuan pendididikan di atas, wajar dunia pendidikan dituntut untuk senantiasa melakukan segala bentuk perubahan yang kreatif, inovatif, dan variatif serta menciptakan life skill yang mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan. Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.
Bentuk inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan adalah internet. Internet merupakan jaringan (network) yang menghubungkan sekian juta manusia di berbagai belahan dunia untuk mencari informasi dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Saat ini, kegunaan internet sudah berkembang sedemikian cepat. Hal ini terbukti dengan tersedianya berbagai program di internet. Internet tidak hanya menyediakan situs-situs tertentu yang diinginkan (surving), juga menyediakan layanan mulai dari e-mail, e-card, belanja online, transaksi perbankan, dan lain-lain.
Kemampuan dalam pemanfaatan internet dapat menambah wawasan dan membuka cakrawala berpikir penggunaannya, sehingga orang yang dapat mengoperasikan internet akan banyak memperoleh informasi dari berbagai belahan dunia. Dengan demikian cakrawala berpikir dan wawasan pengguna internet akan lebih maju pola pikirnya dibandingkan dengan orang yang tidak dapat mengoperasikannya. (Nanih Mahendra dan Agus Ahmad Safe’i 2001: 89)
Dalam proses pembelajaran, kehadiran internet merupakan suatu hal yang mutlak dan sudah merupakan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan, maka kehadiran internet pada dasarnya sangat membantu dunia pendidikan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih kondusif dan interaktif. Dimana para peserta didik tidak lagi diperhadapkan dengan situasi yang lebih konvensional, namun mereka akan sangat terbantu dengan adanya metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek pemakaian lingkungan sebagai sarana belajar. Oleh karena itu, Soekartawi (http://www.wordpress.com. 23/09/2008) menyatakan bahwa internet pada dasarnya memberikan manfaat antara lain:
1.        Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2.        Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3.        Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4.        Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
5.        Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6.        Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;
7.        Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.
Mencermati peranan dan kapasitas ¬internet di atas, intinya internet merupakan jendela untuk mengenal dunia maya agar mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Ini artinya, peran internet dalam pendidikan sangat krusial sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Dalam ruang lingkup lembaga pendidikan, terutaman di MAN 2 Padang, setidaknya sudah diterapkan bentuk pembelajaran yang memanfaatkan internet ini, yaitu dimanfaatkan internet oleh pendidik dan peserta didik sebagai sumber dan media dalam pembelajaran.
Namun melihat realitasnya, pemanfaatan internet terutama dalam ruang lingkup lembaga pendidikan, sering disalahgunakan. Dari sisi motivasi kadang-kadang anak-anak lebih tertarik terhadap internet itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Serta dilihat dari aspek moral, internet sering juga dimanfaatkan sebagai media untuk menyebarluaskan hal-hal yang negatif, sehingga peserta didik lebih condong mencari informasi yang dapat merusak akhlak dan moral. Di sisi lain, kebanyakan para pendidik belum mampu menggunakan internet sebagai media dan sumber belajar.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, yang jadi pertanyaannya apakah dengan ketersediaan internet dapat membantu efektifitas pembelajaran dalam mencapai tujuan, atau sebaliknya dengan adanya internet pencapaian tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.

Minggu, 16 November 2014

FLOWCHART DAN STORYBOARD (Pertemuan 6 Dr. Irwanto)

FLOWCHART DAN STORYBOARD
Pertemuan 6 Dr. Irwanto, M.Pd

Flowchart dan Storyboard Untuk Merancang Multimedia Pembelajaran Interaktif
Multimedia pembelajaran pada saat ini merupakan suatu kebutuhan bagi setiap guru maupun pendidikan yang akan melaksanakan pembelajaran di era digital saat ini. Hampir setiap sekolah mempunyai fasilitas ICT di tiap kelas yang harus dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Untuk merancang multimedia pembelajaran interaktif diperlukan 2 dasar utama yang harus di pahami untuk memudahkan dalam pembuatan multimedia yaitu Flowchart dasar dan Storyboard dasar berikut salah satu contoh rancangan multimedia berupa flowchart dasar dan storyboard: 

flowchart sederhana :
Dalam flowchart ini direncanakan menu utama terdiri dari kompetensi, materi, latihan, evaluasi, pustaka, author. yang dapat dikembangkan dalam submenu-submenu sesuai dengan keinginan dari pengembang.